Manajemen Mutu Yang Bagus Mengantarkan Air Minum Biru Menjadi Bisnis Kelas Dunia
Acara
14 Mei 2018
Bandung – Manajemen mutu menjadi tema sesi edukasi National Gathering Franchise Biru 2018. Sujatmiko Donohadi – Fouder DASH Associates didapuk menjadi pembicara untuk membekali Franchisee Biru dalam mengenal manajemen mutu. “Manajemen proses merupakan bagian dari menjaga mutu. Dalam standar ISO 9001:2015 kita dihadapkan pada cara menjaga mutu berdasarkan manajemen risiko,” tutur Pak Ming, sapaan akrab Sujatmiko, Minggu (15/4).
Pak Ming melanjutkan, dalam mengelola risiko dalam menjaga mutu, ada tiga hal utama yang harus diperhatikan. Pertama adalah possible, probable, dan severity. Setiap risiko mungkin bisa terjadi tetapi tidak semua risiko akan terjadi. Karena itulah, lanjut dia, Franchisee Biru perlu mengidentifikasi risiko yang muncul dalam menjaga mutu. Dalam melakukan identifikasi, Franchisee Biru perlu melihat proses yang krusial yang memiliki risiko dalam mempengaruhi mutu produk. Semakin besar suatu dampak risiko itu terjadi, dan semakin sering risiko itu akan terjadi merupakan hal utama yang harus dikerjakan.
“Lihat seberapa besar dampaknya dan seberapa sering kemungkinan risiko itu terjadi. Semakin besar dampak dan semakin sering kemungkinan terjadi itulah yang harus anda kerjakan,” ingatnya. Konsep pengelolaan risiko, katanya, mengunakan tiga kategori. Yang pertama dengan menghilangkan, mengurangi, atau memindahkan kemungkinan risiko. Jika suatu proses tidak bisa menghilangkan suatu risiko, maka perlu upaya untuk mengurangi dampak atau frekuensi risiko mutu tersebut.
Jika masih tidak bisa mengurangi risiko, maka perlu tindakan untuk memindahkan risiko tersebut. Dalam sesi tersebut, Pak Ming memberikan langkah kerja dalam mengontrol suatu risiko. Franchisee Biru diajak untuk menentukan proses yang perlu analisa risiko dan dampak kemungkinan kegagalannya. “Setelah identifikasi risiko lihat mana yang memiliki dampak terbesar dan kemungkinan besar terjadi. Identifikasi risiko akan memberikan gambaran dititik mana risiko terbesar yang berpengaruh terhadap mutu harus diturunkan,” katanya.
Yantje Wongso selaku Founder Depo Air Minum Biru pada kesempatan berbeda turut memberikan materi “On Becoming A World Class Business”. Penghargaan Internasional THE BIZZ 2017 yang diberikan oleh Worldcob yang bermarkas di Houston – Amerika, menjadi dasar pembelajaran PT. Biru Semesta Abadi untuk mengevaluasi praktek-praktek bisnis Biru apakah berkelas dunia.
Dalam sesi ini Yantje Wongso mengajak franchisee untuk terlibat dalam memberikan penilaian apakah Franchise Depo Air Minum Biru sudah layak mendapatkan penghargaan internasional melalui game simulasi kelompok. Franchisee dibagi dalam beberapa kelompok kemudian bersama-sama menempatkan kartu berdasarkan kategori penilaian yang diberikan oleh Worldcob. Diakhir National Gathering, Yantje menekankan pentingnya kepemimpinan dalam suatu organisasi baik dalam skala gerai/franchisee maupun dalam konteks organisasi jaringan/franchisor.
Dalam memimpin organisasi Franchise Biru, Yantje menjelaskan, penting untuk selalu menggunakan kecerdasan. Kecerdasan tertinggi muncul dari kecerdasan spiritual atau SQ. SQ merupakan core atau inti dari tiga kecerdasan lain yakni kecerdasan logika atau IQ, kecerdasan sosial atau EQ dan kecerdasan fisik atau PQ.
Bagaimana menggunakan kecerdasan spiritual didalam usaha komersial? Yantje memberikan contoh penerapannya. “Apapun juga yg kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia,” pungkas Yantje menutup National Gathering. (yw)