Coach Han Budiyono Berikan Coaching Untuk Franchisee Biru
Acara
03 April 2018
Bandung – Sesi edukasi National Gathering Franchise Biru menghadirkan Coach Han TIGER Budiyono dari BARA Coaching – ActionCOACH Indonesia. Coach Han, panggilan akrab Han Budiyono mengajak para Franchisee Biru untuk belajar dalam sesi yang berlangsung selama dua hari. “80 persen bisnis adalah skills, dan 20 persennya adalah semangat. Pebisnis harus memperbanyak skills dan menggunakan banyak waktunya untuk mengembangkan skills,” buka coach Han diawal sesi coachingnya, di Bidakara Savoy Homann – Bandung, Jumat (13/04).
Coach Han melanjutkan, untuk menjadi pebisnis handal para franchisee Biru diajak untuk mengembangkan usaha yang bersifat komersial. Usaha komersial akan memberikan profit. Setelah bisnis profit, Coach Han mengajak untuk melangkahkan bisnis kearah yang mampu bekerja untuk pemiliknya. Setelah itu, akan lebih menguntungkan untuk membuat sebuah bisnis bisa bekerja dengan atau tanpa pemiliknya.
“Lakukan business bukan busyness. Bangun bisnis yang bisa bekerja ada atau tidak ada anda. Tetapi sifatnya harus tetap komersial. Baru kita bisa naik kelas menjadi World Class Business,” katanya. Untuk itu, kata dia, sebuah bisnis kelas dunia membutuhkan World Class People. Meskipun skala bisnis kecil, tetapi butuh SDM yang berkualitas.
Coach Han memberi contoh banyak bisnis kelas dunia yang sifatnya sederhana. Namun tetap bisa berkembang menjadi bisnis berskala dunia. “Liatlah Starbuck dan Disney Land. Bisnisnya menjual kopi dan taman bermain tetapi bisa berkembang hingga skala dunia,” katanya. Untuk itu perlu bagi pebisnis membangun tim yang kuat. Namun mencari tim yang kuat bukanlah perkara mudah.
Banyak pebisnis khususnya franchisee Biru mengalami kesulitan dalam membentuk tim yang kuat. Karenanya, coach Han mengingatkan bagi pebisnis perlu meningkatkan kemampuan diri sebagai Owner. “World Class Business dimulai dari World Class People dan World Class People dimulai dari World Class Owner. Karyawan yang handal, yang hebat, akan mencari figur yang lebih kuat untuk diikuti, dalam hal ini andalah sebagai Ownernya,” tukasnya.
Dalam sesi coachingnya, coach Han juga memberikan step bagaimana membangun a great team. Langkah pertama, kata dia, adalah kepemimpinan yang kuat dan hebat. Lalu mengajak karyawan memiliki tujuan bersama. Setelah tujuan yang sama terbentuk, langkah selanjutnya adalah menentukan aturan main dalam setiap pekerjaan. Barulah pebisnis bisa membuat Action Plan. “Lalu langkah penting berikutnya adalah Trust and Risk Taking.
Kapan saatnya anda berani memberi kepercayaan dan berani mengambil resiko,” lanjutnya. Dari situ, pebisnis bisa masuk ke step 100% involvement. Dimana keterlibatan pebisnis sangat diperlukan guna membangun tim yang handal. Lalu sebagai langkah terakhir, adalah menciptakan clear communication. Pergeseran budaya budaya perusahaan perlu diwaspadai karena bisa menjadi bahaya bagi keberlangsungan tim yang hebat.
Coach Han mencontohkan efek sebuah apel busuk yang bisa merusak apel-apel yang lain dalam satu keranjang.
“Jadi bagaimana bisa memimpin dan menginspirasi orang? Ingat dalam mengambil keputusan 20 persen logika dan 80 persen karena emosi. Jadi perlu kita pahami bagaimana clear communication menjadi penting,” pungkasnya.(YW)