Biru Mengedepankan Kualitas Produk dan Pelayanan Air Minum Bagi Masyarakat
Inspirasi Biru
28 Juni 2014
Mengedepankan Kualitas Produk dan Pelayanan
Air Minum Bagi Masyarakat
Air adalah kebutuhan yang penting bagi sistem tubuh. 90% tubuh merupakan terdiri dari air. Mengatur suhu tubuh, melembabkan mulut, mata, hidung serta membawa nutrisi dan oksigen adalah salah satu fungsi dari air. Kebutuhan air seseorang berbeda-beda tergantung usia, aktifitas, dan jenis kelamin.
Karena peran air yang sangat penting ditubuh kita membuat peluang usaha isi ulang air minum mempunyai prospek yang semakin besar. Berubahnya paradigma masyarakat juga mempengaruhi, yang biasanya memasak sendiri air untuk minum namun sekarang membeli air siap minum kemasan. Kebutuhan masyarakat terhadap air minum isi ulang akan meningkat didaerah-daerah tertentu, misalnya didaerah perkotaan yang padat dan sulit mendapatkan air bersih yang layak untuk digunakan sebagai air minum atau air untuk memasak.
Sejak awak didirikan, Depo Air Minum Biru telah didukung oleh teknologi ozonisasi 100% untuk menciptakan air minum yang berkualitas terbaik. Depo Air Minum Biru merupakan depo air minum pertama yang diwaralabakan secara nasional. Kini Depo Biru telah menjadi miniatur pabrikan air minum lengkap dengan fasilitas teknis produksi air minum.
Menjaga Kualitas Terbaik
Sebagai usaha Waralaba/Franchise, kualitas usaha Depo Biru ditentukan oleh standar usaha yang tertulis dalam buku Panduan Sistem dan Standar Operasional (PSSO) Waralaba Biru. “Hal kualitas Produk dan Pelayanan secara terinci dijelaskan disana, misalkan bagaimana kualitas produk air minum ditentukan berdasarkan persyaratan legal/peraturan pemerintah, kualitas pelayanan berdasarkan panduan ’17 Step Pelayanan Pelanggan’, dan bagaimana menguji kualitas operasional usaha dan bagaimana menguji kualitas operasional usaha melalui sarana monitoring yang diselenggarakan secara nasional setahun dua kali,” ucap Founder dan CEO PT Biru Semesta Abadi Ir Yantje Wongso MBA.
“Bagi Depo Air Minum Biru, kepercayaan masyarakat atau pelanggan terhadap kualitas air minumnya adalah suatu hal berharga yang harus dipertahankan. Oleh karena itu, Depo Air Minum Biru senantiasa menjaga kualitas produk dan pelayanan agar seluruh konsumennya tetap memiliki persepsi yang bagus dan kepercayaan yang tinggi,” tutur Yantje.
Latar belakang berdirinya Depo Air Minum Biru menunjukkan adanya kebutuhan masyarakat akan air minum yang sehat berkualitas dengan harga yang murah. Dengan demikian, produk Depo Air Minum Biru adalah produk yang dilandasi oleh dorongan kebutuhan masyarakat.
Berbicara mengenai mutu, Yantje mengatakan bahwa budaya mutu dimulai dari budaya perusahaan yang dibentuk melalui visi dan misi perusahaan. “Visi Franchise Biru adalah Tumbuh memimpin pasar depo air minum (isi ulang) melalui penerapan prinsip-prinsip bisnis dan kemanusiaan yang benar.” “ untuk menjadi pemimpin pasar, takaran kualitas ditentukan dengan tujuan untuk dapat melayani masyarakat luas untuk air minum sehari-hari. Sebagai contoh, budaya sukses, merupakan salah satu dari tujuh Budaya Biru, mendorong manajemen mencapai kualitas terbaik secara berkesinambungan,” jelasnya.
Setidaknya ada 3 kategori kebutuhan yang menjadi pendorong utama Depo Air Minum Biru dalam mengembangkan usahanya. Pertama, air minum sebagai kebutuhan utama masyarakat. Yang kedua, kebutuhan akan standar kualitas yang baik, yang dapat diterima oleh semua kelompok ekonomi masyarakat. Dan yang ketiga, kebutuhan akan harga yang murah untuk produk dengan kualitas yang setara.
Ketiga kebutuhan tersebut menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan difasilitasi sehingga dapat menciptakan peluang pasar yang sangat besar dan akan senantiasa tumbuh seiring dengan meningkatnya kebutuhan tersebut. Ketiga kebutuhan tersebut bila dicermati adalah kebutuhan yang bersifat jangka panjang dan laten, sehingga akan menjamin kelangsungan dimasa mendatang.
Brand Power
Menurut Yantje, kekuatan merek memegang peranan sangat penting, karena itu bisa menjadi jalan pintas bagi kepercayaan dan pengalaman konsumen terhadap produk yang menyandang merek tersebut. “Dapat dibayangkan air minum bila tanpa merek, sangat susah untuk dibedakan antara mana air yang baik dan yang tidak, semua sama warna,” ungkapnya.
“Untuk produk air minum bila tidak ada merek, konsumen awam sulit membedakan produk satu dengan lainnya karena fitur produk yang sangat mirip, jernih, tanpa warna, tanpa rasa, dan tanpa bau. Dalam hal ini dikenalkannya merek/brand Biru untuk memudahkan pelanggan mengidentifikasi air minum dari Depo Air Minum Biru sebagai merek mereka,” terang Yantje.
Sejak didirikan di Surabaya pada 22 Mei 2002, Depo Air Minum Biru terus tumbuh dengan sangat baik terhitung hingga saat ini per Juli 2014 mencatat 166 gerai dengan penyebaran 61 Surabaya dan sekitarnya, 12 Semarang, 80 Jabodetabek, 12 Bandung dan lainnya tersebar di beberapa kota lain. Salah satu menjadi pemicu pertumbuhan sangat baik tersebut tak bisa dilepaskan dari proses membangun merek yang secara serius dilakukan oleh Yantje.
Jawaban Pasti Untuk Manajemen Perusahaan
Depo Air Minum Biru telah membuktikan bahwa kualitas yang baik dengan harga yang murah bisa dicapai sekaligus. Harga per botol galon 19 liter adalah Rp. 5000 atau per gelas 250 cc sebanding dengan Rp. 65 . Air Minum Biru sehat untuk langsung diminum dan tidak perlu dimasak lagi. Operasional Depo Air Minum Biru dibuat sesederhana mungkin agar para operator gerainya dapat mengoperasikan-nya dengan mudah dan handal, sehingga pelayanan kepada para konsumen pun terjaga tetap bagus. Untuk memantapkan sistem kendali mutu, Depo Air Minum Biru juga telah bersertifikasi ISO 9001:2008 (manajemen kualitas internasional). “Dari sisi manajemen perusahaan, penerapan ISO 9001:2008 banyak memberikan jawaban yang pasti akan beberapa pilihan cara untuk manajemen kualitas yang baik dan teruji. Misalkan, sebelum mengenal standard ISO, seringkali manajemen dihadapkan pilihan apakah dalam prosedur monitoring gerai lebih baik melakukan kunjungan mendadak ataukah terjadwal. Dan, standar ISO jelas memberikan arahan yang baik adalah kunjungan terjadwla karena mampu memberdayakan pelaksana/operator dalam mempersiapkannya,” jawabnya ramah.
Era Global MEA 2015
Dalam menyambut era global Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015, Yantje melihatnya sebagai satu tantangan untuk lebih meningkatkan standar usaha untuk menuju standar global. “Pencapaian standar global tentu akan membuka peluang untuk kerjasama dengan pelaku-pelaku usaha dari negara lain. Sertifikasi ISO dalam hal ini mengkomunikasikan kesiapan Franchise Biru dalam menyambut era global di Indonesia,” ungkap Yantje. “Arahan Franchise Biru dalam menyambut era global MEA 2015 adalah menjadi pemain lokal yang sangat menguasai medan usaha di Indonesia, dan mempersiapkan infrastruktur perusahaan untuk mampu bersinergi dengan pengusaha-pengusaha global” tutupnya. (DDT)
Sumber: The Quality Magz edisi Juni 2014 – Halaman 63